HOME

Pikiran Melahirkan Mindset


Pernahkah anda mendengar seseorang berkata “ Ketika bagun tidur pagi, aku merasa sangat Lelah. Agar bisa segar, aku harus minum secangkir kopi.” Orang lain berkata, “Kalau minum segelas susu hangat, aku merasa mulas.” Atau yang lain berkata, “ Dibulan Juli hidung dan tenggorokanku selalu sensitive dan berlangsung sepanjang musim panas.”

Sayang Sekali, banyak orang tidak tahu bahwa dengan menggunakan kalimat seperti diatas mereka telah membentuk mindset atau pola pikir negative. Setelah terbentuk , mindset ini tersimpan dalam akal bahwah sadar serta menumbuhkan perasaan dan persepsi negatif.

Yang dimaksud dengan mindset disini adalah sering memikirkan sesuatu dan menggambarkan bahwa pengalaman tertentu memiliki efek tertentu. Orang yang merasa pusing ketika bangun tidur di pagi hari, itu karena ia selalu berpikir dan membuat gambaran internal tentang kepusingannya itu. Akibatnya, pikiran dan gambaran internal itu benar-benar membuat ia merasa pusing setiap kali bangun pagi.

Sejatinya, dalam setiap aspek kehidupan dan prilaku kita ada mindset. Di setiap ruang dan waktu kita tak bisa lepas dari mindset. Kita punya mindset tidur atau tetap terjaga. selain itu, kita punya mindset bergaul dengan orang lain, baik krabat, teman, atau orang yang belum kita kenal. Kita juga punya mindset makan dan menyantap makanan. Ada orang yang makan dengan cepat, ada yang lambat. Ada yang makan ketika benar-benar lapar, ada yang makan meski tidak lapar.

Mindset adalah sekumpulan pikiran yang terjadi berkali-kali diberbagai tempat dan waktu serta diperkuat dengan keyakinan dan proyeksi sehingga menjadi kenyataan yang dapat dipastikan disetiap tempat dan waktu yang sama.


Sumber : 

"terapi Berpikir Positif" Oleh : Dr. Ibrahim Elfiky hal. 18

Tentang Sungai Dan Sampah

 

Sering aku bertanya pada sungai yang mengalir, tidakkah berat membawa aneka sampah hingga ke hilir? sungai hanya pasrah, sungai tak mau mengakuinya

Tapi air matamu yang terbunca bersama riak yang memecah, menyiratkan kepedihan hati yang tak terkira. Engkau hanya diam, tapi bila sampai larut malam tak jua datang menjemputnya, sungai kan meratap sedih di sunyi pagi nan merana.

Lalu mengapa kita yang dianugerahi akal budi untuk memilah, membiarkan aneka sampah menyesakan dada. Tak inginkah kita  meringankan langkah dari aneka kotoran penghitam jiwa.

kini di hari yang mataharipun tersenyum menyapa bumi, mengapa kegersangan hati tak hendak diakhiri. Engkau dan aku kembali menanam bibit penyejuk hati, agar kegersangan yang pernah terjadi, tak pernah kembali hingga akhir nanti.

#Selamat Tahun Baru Masehi 2021

Jiwa Raga



Hariku telah sampai di ujung masa ketika amalan badan tidak berdasarkan hati. Apabila di tanya "ini adalah kehendak dari hati ku" padahal tidak sepenuhnya dari dalam. 


Kelalaian masih sering terjadi apabila tidak berada di lingkungan yg membuat kehendak hati kalah dengan badan. Contohnya berada di lingkungan yg fivety/fivety pengaruhnya. (Aib diri)


Islam dengan iman tidaklah sama. Tapi saling berkaitan tidak bisa di pisahkan kan (Mutalazzim). Iman adalah keyakinan tentang kebenaran bukan hanya sekedar kepercayaan. 

Mengamalkan apa yg di yakini kebenaran dan amanah serta tanggung jawab yg di berikan oleh alloh swt. Bukan sekedar mengikrarkan apa yg di yakini nya tetapi harus mengamalkannya. Maka iman lebih tinggi dari ilmu. Iman yg mendahului nya.


Kembali ke dalam perjanjian manusia.

Ruhiyah manusia di tanyakan kesaksian addin kepada Alloh swt dan ruhuniah pun bersaksi dgn sebenar²nya akan kehambaannya. Tetapi semenjak manusia di ciptakan di zahir manusia sudah lupa akan kesaksian yg pernah di sebutkan waktu berada di alam ruhiyah. Insan diberikan label kepada manusia karena sifat pelupa itu.


Hubungan antara kebahagiaan dengan diri berkaitan dengan ilmu dan sifat terpuji, Islam menegaskan bahwa Ilmu terletaknya pada suatu kehalusan ruhaniah.  Yg kekal abadi di sebut dalam Alquran. Adakala sebagai kalbu (qalb), atau hati (nafs) atau akal ('aql) atau ruh (ruh). Ia mempunya nama yg berlainan karena sifatnya senantiasa berkalku.


Mari kita berusaha kembali perjanjian ruhaniah kita katena letak kebenaran itu yaitu kembali mengakui kealpaan dan kelupaan kita terhadap diri kita sendiri. 


Silahkan berikan masukan, kritik dan saran.

#Salam_Literasi

Bacotan Long Distance Relationship (LDR)



Untuk kamu, yang akan menungguku lebih lama, 
anggap saja aku sedang berkelana. 
Kelak aku akan pulang dan menjemputmu dengan kereta kuda.

 Aku tidak akan membuatmu menyesal jika bersamaku, 
dalam perjalanan aku belajar untuk menjadi lelaki dengan tutur dan laku yang baik. Memang tidak akan seromantis para penyair, atau seagamis para petinggi agama.

Tapi aku bisa menjadi aku; manusia yang memakai hampir seperempat abad usia hidupnya untuk menemukanmu. 

Menjadi aku yang bisa menghabiskan sisa umurnya untuk mencintaimu. 
Menjadi aku yang bisa membangunkanmu dengan lembut menjelang Subuh.
Menjadi aku yang ahli dalam memijat jika kepalamu sedang sakit. Menjadi aku yang bisa memasak nasi goreng untukmu.

Aku akan ke tempatmu dan menemukanmu meski harus melewati luasnya samudra, dan berpetualang hingga entah kemana seperti film animasi ikan badut yang aku tonton beberapa bulan lalu. 
Cukup percaya saja bahwa aku ini menggemaskan untuk kamu rindukan dan kamu sayangi di masa depan.


Mohon berikan masukan, Kritik, dan saran.
#Salam Literasi

Curahan Hati Semester Sembilan

Desi Alawiyah Damanik

Desi Alawiyah Damanik


Semester IX


Hal yang sudah lumrah terdengar di telinga para mahasiswa tingkat akhir ketika sudah melewati batas perkuliahan semester lazimnya. 

Biasa nya berbagai alasan menuntun mu untuk sampai di semester ini, seperti alasan; Organisasi, Pembimbing skripsi yang killer, sibuk kerja part time, jadi gak sempat ngerjakan skripsi dan banyak lagi alasan lainnya sehingga semester IX ini pun di selami sebagai waktu tambahan mengerjakan tugas akhir.

Terlebih di masa Pandemi saat ini, sekolah tutup sehingga tidak bisa penelitian menjadi ALASAN lagi untuk mengulur waktu mengerjakan skripsi.

Semester IX bukan hal yang buruk sebenarnya, tapi disana ku lihat ada yang berjuang keras kembali untuk mencari uang agar bisa membayar uang kuliah LAGI di semester ini. 

Entah itu orang tua atau mahasiswa nya itu sendiri karena tak ingin membebani. 
Diri ini hanya ingin mengungkapkan kata Semangat untuk kita semua mungkin beban mu ada di biaya dan beban yang lain ada di harapan tua.  

Curahan Hati Gubernur Jomblo Sumatera Utara




Dariku, Teruntukmu.


Oh kau kiranya, bertemu pula.
Setelah 15 tahun kita berpisah.
janganlah gugup.
Sudahkah sembuh luka hatimu?
di aku sudah!
Tapi payah aku melipur jejaknya. 
parutnya masih berkesan di dadaku. 

15 tahun, bertemu pula.
Setelah kita lalui jalan hidup masing-masing, maafkan daku. Bersiapakah aku mestinya
adinda, kekasih, juwita yang pernah kuucapkan di mukamu dulu, 
atau dalam surat-surat yang pernah kukirimkan, tidak ‘kan kuucapkan lagi
aku takut,
obat lekat pantang terlampau
kembali penyakit lama
--Ah, tidak; Aku mulai tua

15 tahun..... 
melihat kau sekarang, kuteringat kau yang dulu.
kau yang ada dalam kenanganku.
kau yang tergambar dalam hatiku.
aku teringat, mudaku dan mudamu.
semasa kita masih menyangka,
alam boleh sekehendak kita.
padahal: Takdir tak mengizinkan kita bertemu. Hidup kita tak dapat dipadu menjadi satu.
kau mengambil jalanmu sendiri – terpaksa atau tidak
dan aku pun
mengambil jalanku pula.

15 tahun
aku telah berjalan, dan berjalan jua
tapi dalam sudut hatiku, kau telah menjadi pelita yang hidup
kaulah pelitaku
tanglongku
dalam kegelapan malam yang senyap sunyi
sehingga aku menjadi aku
walaupun kau tak merasa. Barangkali!

15 tahun..... 
tertawa aku, tertangis aku
tersenyum tersedu
mendaki ku menurun
melereng ku mendatar
pernah kunaik, pernah kujatuh
jatuh dan bangkit lagi, lalu berjalan jua
sahaja mati yang belum kurasai
sehingga aku menjadi aku
dan perjumpaan kita, 15 tahun yang telah lalu
adalah pendorong perjuangan hidupku

Hari ini
setelah 15 tahun
kita pun berjumpa pula
aku dengan engkau
kau yang sekarang
maka teringatlah aku. Kau yang dulu
kalau bukan lantaran kau yang dulu
tentulah air mataku tidak kan titik ke bumi.
garam hidupku yang kulalui
air mata itulah yang kususun kembali
sesudah dia jatuh berderai bagai manik putus pengarang.
kujadikan gubahan buat kau. Kau yang dulu
sehinggaku menjadi Aku

15 tahun…
alangkah cepatnya putaran zaman
wahai orang yang sekian lama terlukis di sudut hatiku.
jangan engkau salah terima, wahai kau yang sekarang,
sekiranya aku melihat tenang.
Merenung wajahmu,
izinkanlah sejenak, aku mencari, mencari
aku ini kehilangan.
Dia, dia akan kucari dalam ruang matamu.
kau yang dulu

Berjalan lurus, dan teruslah.
pikullah kewajiban yang telah ditentukan Tuhan
buat kau. Dan aku pun
meneruskan jalanku pula
berjalan dan berjalan jua
mendatar, melereng, mendaki dan menurun
kau lihat. Rambut putih telah mulai berjuntai di ubun-ubunku
kau lihat. Tiga garis telah mulai ada di keningku
alamat, sengitnya perjuangan yang telah kutempuh dulu dan kuhadapi lagi
marilah sama-sama, meneruskan perjalanan
melaksanakan hayat
jauh… dan jauh lagi

Hanya sebuah harapanku tinggal
semoga usia sama panjang
dapat berjumpa pula 15 tahun yang akan datang
mau atau tidak mau
kau… dan aku….
Bila tak ku nyatakan kasih ku dengan kata. Kusimpan indahmu di dalam dada.


-Mhd Yasir Harahap
Gubernur Jomblo Sematera Utara-



Jangan lupa tetap berikan masukan, kritik, dan saran.
Sinopsis ; Buya Hamka
#Salam Literasi

Filosofi Bambu


Bambu itu keajaiban buat saya. Dalam kondisi tertentu, bambu muda dapat tumbuh sampai 60 cm dalam 24 jam.

Banyak suku di Asia dan Afrika yang menjadikan bambu sebagai bahan makanan. Dan tak banyak yang tahu bahwa sayur bambu memiliki kandungan Kalium yang lebih tinggi dibanding Brokoli.

Belum lagi berbagai masakan tradisional di dalam ruas bambu. Lemang misalnya. Karena hanya dalam bambu rasanya lebih “nendang”.

Bambu juga mengandung kadar gula yang tinggi, karena itu menjadi incaran banyak hama selama getahnya masih ada. Ia juga menjadi bagian dari seni beladiri. Di kebudayaan Tamil kuno misalnya, tongkat dari bambu menjadi satu seni bela diri.

Tapi keunikan lainnya adalah lekatan kebudayaan yang ada pada bambu. Karena itu kita mengenal istilah “bona bulu”.

Bambu juga dijadikan diary oleh gadis-gadis zaman dahulu. Keluh kesahnya ditulis pada sebilah bambu yang disebut “ratapan”. Belum lagi berbagai anyaman dari bambu, sampai “rinti” tempat “mardege”.

Bambu juga menjadi alat musik, “tulila”, dan lain-lain. Bambu menjadi dinding “Sopo” selama berabad-abad lamanya.

Tapi tahukah Anda? “Bambu yang paling lurus yang pertama di tebang.” Itu menjadi idiom bahwa orang yang lurus selalu dipilih untuk dikorbankan.



Mohon berikan masukan, kritik, dan saran.
sumber ; berita madina
#Salam Literasi

Pikiran Melahirkan Mindset